Kamu di beri tugas dari sekolah untuk membuat Pidato Pendidikan tetapi belum mendapatkan bahan refrensinya ? mungkin contoh yang akan saya berikan ini bisa kamu jadikan refrensi dalam membut pidato. Tidak hanya itu pidato ini juga bisa kalian jadikan sebagai bahan dalam perlombaan yang bertema pendikdikan, tapi ingat ya jangan di ambil semua dari isinya tetapi ambil bagian inti dan kalian kembangkan lagi.
Untuk Contoh Pidato Pendidikan ini sendiri saya mengumpulkan dari beberapa situs yang membahas tentang pidato. Nah dari pada berlama-lama kamu bisa langsung membaca contoh-contohnya dibawah ini :
Pengaruh Televisi Terhadap Siswa
Bapak / ibu guru dan rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama mari kita berdoa pujian dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini, saya ucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang telah telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato berjudul "Pengaruh Televisi Terhadap Siswa". Sebelum saya memulai saya ingin mengatasi masalah yang akan membatasi saya untuk mengatakan dalam pidato saya hari ini, yang meliputi: pengaruh televisi dalam hal positif dan negatif.
Ketika kita melihat pengaruh umum televisi pada siswa lakukan tampaknya sangat berguna dan bermakna karena televisi merupakan sarana penyampaian informasi dari pengiriman paling efektif dan efisien, efektif dan efisien informasi dari segi harga untuk memperoleh informasi tersebut. Dengan wawasan media televisi dan pengetahuan bahwa seorang siswa dapat berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang ada. Banyak hal-hal positif yang dapat diambil dari media televisi adalah bahwa seperti, informasi tentang berita terbaru, ilmu pengetahuan umum, VIDEO / hiburan, dan sebagainya.
Seorang siswa harus selalu mengetahui informasi terbaru yang terjadi di seluruh dunia dalam rangka untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari siswa itu sendiri, ia bisa gunakan untuk mengembangkan diri di masa depan, karena informasi dapat menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, sedangkan untuk bidang entertainment / hiburan, hal ini tentu saja berfungsi untuk mengurangi rasa penat atau kebosanan pada setiap siswa di masa remajanya atau dalam periode belajar, kenapa begitu? Karena setiap siswa akan mengalami hal yang berkembang sebagai "bosan" dan hal ini perlu dicegah dengan kegiatan yang menghibur / refleksi yang dapat membuatnya selalu "segar" dan berpikir positif, sehingga membuatnya selalu aktif dan kreatif.
Selain wawasan dan pengetahuan yang dapat diperoleh siswa dari media televisi, antar-keluarga keakraban akan dibuat sehingga membuat siswa merasa nyaman di antara keluarga, karena keluarga juga merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu mahasiswa sendiri, tetapi juga dapat mendidik orang tua anak-anak mereka dengan lebih mudah melalui media televisi dan orang tua lebih mudah memberikan bimbingan kepada anak sehingga anak tidak akan merasa terbebani untuk memahami apa yang diinginkan oleh orang tua. Hal-hal ini merupakan salah satu yang dapat kita rasakan / melihat dampak positif dari televisi pada siswa, tapi selain itu banyak hal negatif yang dapat terjadi jika siswa telah dipengaruhi oleh televisi, seperti malas, model setelah hal-hal yang tidak baik / negatif seperti cara bergaul, berbicara, melihat, serta pribadi.
Malas adalah yang paling sering terjadi ketika seorang siswa telah terpengaruh oleh menonton televisi sangat menyenangkan belajar untuk melupakan, dan ini sangat merugikan siswa sendiri karena malas ia tidak akan mendapatkan apa-apa, dan apa yang dia mimpi, aspirasi dalam hidup, dan karena itu alangkah baiknya orang tua membatasi waktu menonton televisi dan menyaring tampilan yang sesuai dengan kebutuhan anak, namun televisi malas pengaruh buruk terhadap perilaku anak-anak yang meniru hal-hal yang tidak boleh di contoh, misalkan anak usia balita tahun menonton acara televisi untuk orang dewasa, tentu saja "berbahaya" karena anak bisa matang sebelum dewasa, berarti bahwa tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak boleh ditiru oleh anak-anak muda, seperti kekerasan, seperti gaya hidup-cari, keluar , dan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan aturan bahasa, dan sebagainya. Hal ini juga memerlukan kontrol dari orang tua untuk menunjukkan bahwa seperti sifat dewasa. Jika hal ini sudah terjadi negativ kita kemudian kita bisa melihat kepribadian siswa itu sendiri akan berubah dan "kemungkinan" merugikan semua pihak termasuk dirinya sendiri.
Kesimpulan bahwa, setiap hal yang ada di dunia ini harus memiliki aturan dan pandangan yang berbeda, baik dan buruk, serta dengan media televisi, yang harus digunakan untuk hal-hal yang baik tetapi masih memiliki dampak yang tidak baik bagi sebagian orang dan atau fungsi. Jadi peran orang tua untuk mendidik anak (siswa) sangat penting serta kesadaran dari siswa itu sendiri harus tinggi dan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan dengan bimbingan guru dan kegiatan positif yang dia lakukan selama lingkungan sekolahnya.
Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda
Saya juga memberikan pidato diatas dalam versi bahasa inggris .
The influence of television on students
Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional :
Father / mother and teacher colleagues whom I respect, first of all let us pray praise and thanksgiving to Almighty God who has given grace and hidayahnya to all of us so that we can gather in this place, I say many thanks for the opportunity that has been given to me to deliver a speech entitled "The Influence of Television Against Students". Before I begin I would like to address a problem that would limit me to say in my speech today, which include: the influence of television in terms of positive and negative.
When we look at the general influence of television on the students do seem to be very useful and meaningful because television is a means of delivering information of the most effective and efficient, effective and efficient delivery of information in terms of price to obtain that information. With the television media insights and knowledge that a student can grow rapidly in line with the development of existing technology. Many positive things that can be taken from the television media is that such as, information about the latest news, general science, VIDEOS / entertainment, and so forth.
A student should always know the latest information that occurred worldwide in order to add insight and knowledge from the students themselves, he can use to develop themselves in the future, because the information can become better human beings than ever before, while for the field of entertainment / entertainment , this of course serves to reduce the sense of fatigue or boredom on each student in his teenage years or in periods of learning, why is that? Since each student will experience a growing thing as "bored" and this needs to be prevented by the activities that are entertaining / reflection that can make it always "Fresh" and think positive, so that makes it always active and creative.
Apart from the insight and knowledge that can be obtained by students from the television media, inter-family familiarity will be created so as to make students feel comfortable in between the family, because family is also one of the main factors determining the success of a student myself, but it can also educate parents their children more easily through the medium of television and the elderly are more easily provide guidance to the child so the child will not feel burdened to understand what is desired by the parents. These things is one we can feel / see the positive impact of television on students, but other than that a lot of negative things that can happen if the student has been influenced by television, such as lazy, modeled after those things which are not good / negatives such as how to get along, talking, looking, as well as personal.
Lazy is the most commonly occurs when a student has been affected by watching television so much fun learning to forget, and this is very detrimental to the students themselves because of the lazy he will not get anything, and what he dreams, aspirations in life, and therefore it would be nice parents limit television time and filter the display to suit the needs of the child, but lazy television a bad influence on children's behavior that is modeled on things that should not be in the example, suppose a child aged under five years of watching television shows for adults, of course it is "dangerous" because the child can mature before adulthood, means that the actions committed by an adult should not be emulated by young children, such as violence, such as lifestyle-looking, outgoing, and style- speaking style that does not comply with the rules of the language, and so forth. It also requires control of the parent to show that such a mature nature. If this is already happening negativ we then can we see the personality of the students themselves will change and the "possibility" harm to all parties including himself.
Conclusion that, every thing that exists in this world must have rules and the different views, both good and bad, as well as with the television media, which should be used for good things but still have an impact that is not good for some people and or function. Thus the role of parents to educate children (students) are very important as well as awareness of the students themselves should be high and are responsible for what he was doing with the guidance of teachers and positive activities he did during his school environment.
I say thank you for your attention
Saudara-saudara sekalian !Yang saya hormati Dosen Stai Darul Qalam Drs. Habibullah .Yang saya hormati mahasiswa/ mahasiswi Stai Darul Qalam .Alangkah bahagianya saya selaku menjabat sebagai ibu kepada Negara Indonesia, pada hari ini ! pada hari ini, kita merayakan hari pendidikan Nasional, yang bertempat dilapangan Istana Bogor pada tanggal 2 Mei 2007. Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat /bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama.Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.
Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan REPELITA dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi aspek- aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 2007 pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain. Alternatif yang didentifikasikan adalah :
1. Penambahan daya tampung SLP yang dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru
2. Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta
3. Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain
4. Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarkat..
Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat.Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global.
Demikian Contoh Pidato Pendidikan yang bisa saya berikan, jika terdapat kata-kata yang salah dalam penulisan pidato diatas mohon untuk di perbaiki. Semoga bisa kalian jadikan sebagai bahan refrensi dalam membuat tugas-tugas sekolah.